Daftar Blog Saya

Label

Kamis, 10 Januari 2013

makalah oposisi

I.                   PENDAHULUAN
Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur .Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.[1] Setelah kita mempeajari proposisi kini kita telah sampai pada permasalahan kedua dalam oposisi yaitu oposisi yaitu dua pernyataan yang berlawanan ke duanya menginformasikan permasalahan yang sama .

II.                RUMUSAN MASALAH
Apa itu oposisi serta pembagiannya ?


III.             PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Oposisi dalam logika diartikan dengan pertentangan antara dua pernyataan atas dasar pengolahan term yang sama. Pertentanga disini diartikan juga dengan hubungan logis, yaitu hubungan yang di dalamnya terkandung adanya suatu penilaian benar aau salah terhadap dua pernyataan yang diperbandingkan. Adapun dua pernyataan yang diperbandngkan atau dihubungkan itu dapat juga keduanya berbentuk pernyataan yang terdiri dari satu term, dan dapat juga keduanya berbentuk pernyataan yang terdiri dari dua term sebagai subyek dan predikat yang disebut dengan proposisi kategoris. Dengan adanya pernyataan ini oposisi dibedakan dua macam, yaitu : oposisi satu term (oposisi sederhana), dan oposisi dua term (oposisi kompleks)[2].
Dalam pengertian lain, oposisi merupakan pembanding pertentangan dan proposisi yang merupakan bagian dari sifat proposisi. Proposisi-proposisi yang oposisitif ialah proposisi yang tidak mungkin sekaligus benarwalaupun ada subyek dan predikat yang sama; oposisi ialah pembenaran dan penyangkan terhadap yang sama, jadi terdapat petentangan kalau yang satu mengakui dan yang satu menyangkal tentang yang sama.[3]

B.     Pembagian Oposisi atau Macam-macam Oposisi
Seperti dijelaskan di atas, oposisi dibedakan menjadi dua macam. Yaitu oposisi satu term (oposisi sederhana) dan dua term (oposisi kompleks).
1.      Oposisi sederhana
Oposisi yang berupa hubungan logis antara dua pernyataan tunggal atas dasar term yang sama. Tetapi perbedaan dalam kualitas dan kuantitas. Term satu-satunya disini merupakan predikat.
Contoh : Semuanya adalah korupsi
               Ada sebagian yang tidak korupsi
Kata korupsi sebagai predikat yang tidak mempunyai term sebagai subyek yang saling dihubungkan secara logis dengan bentuk pernyataan yang berbeda. Namun berbeda kualitas dan kuantitas. Kemudian dalam oposisi sederhana dibedakan menjadi empat macam, yaitu : oposisi kontraris, oposisi sub kontraris, oposisi kontradiktoris, dan oposisi subalternasi.[4]
a.       Oposisi kontraris yaitu pertentangan antara dua pernyataan universal atas dasar satu term yang sama. Tetapi berbeda dalam kualitasnya.
Hukumnya : 1. Bila pernyataan yang satu benar, yang lain pasti salah
2.    Bila pernyataan yang satu salah, maka yang lain dapat juga benar dan dapat juga salah.
Example : Semuanya adalah korupsi
                 Semuanya tidak ada yang korupsi

b.      Oposisi subkontraris yaitu pertentangan antara dua pernyataan particular atas dasar satu term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya.
Hukumnya : -  Bila pernyataan yang satu salah maka yang lain dapat
                        diakui benar.
-          Bila pernyataan yang satu benar maka yang lain dapat benar dan dapat juga salah.[5]
Example : Sebagian adalah sarjana Hukum
                 Sebagian bukan sarjana Hukum
c.       Oposisi kontradiktoris yaitu dimana yang satu menyangkal apa yang diakui oleh yang lain.
Example : Semua manusia terpelajar
                Beberapa manusia tidak terpelajar.
Proposisi yang satu memakai “semua” yang lain memakai “beberapa” dan memakai “ada” yaqng lain “tidak ada” karena itu dalam kontradiktoris yang berbeda ada pada kuantitas (semua, beberapa) dan dalam kualitas (ada, tidak ada).[6]
Dalam oposisi ini mempunyai tabiat bila satu salah, yang lain harus benar. Dan bila yang satu benar yang lain harus salah, tidak mungkin benar keduanya atau salah keduanya.[7]
d.      Oposisi Subalternasi yaitu pertentangan antara dua pernyataan atas dasar satu term yang sama dan berkualitas sama tapi berbeda dalam kuantitasnya. Subalternasi ini dibagi dua yaitu :
§  Sub implikasi, yaitu hubungan logis pernyataan particular terhadap pernyataan universal atas dasar term yang sama serta kualitas sama.
Hukumnya :
-          Bila pernyataan particular salah, maka pernyataan universal pasti salah.
-          Bila pernyataan particular benar, maka yang universal tidak dapat diketahui benar atau salah.
Example : Sebagian adalah seniman
                 Semuanya adalah seniman
§  Super implikasi, yaitu hubungan logis pernyataan universal terhadap pernyataan particular atas dasar term yang sama serta kualitas yang sama
Hukumnya :
-          Bila pernyataan universal benar, maka yang particular pasti benar
-          Bila pernyataan universal salah, maka yang particular tidak dapat diketahiu benar atau salah.
Example : Semua adalah pemberontak
                 Ada sebagian yang memberontak[8]
1.      Oposisi kompleks
Oposisi yang berupa hubungan logis anara dua pernyataan atas dasar dua term yang sama sebagai subyek dan predikat, tetapi berbeda dalam kuantitas atau kualitasnya atau berbeda kedua-duanya atau pertentangan antara dua proposisi kategoris dengan term yang sama dan berbeda dalam satu hal. [9]
Example : Semua peserta bimbingan tes perintis Yogyakarta ingin masuk Perguruan Tinggi Negeri
Ada peserta bimbingan tes perintis Yogyakarta yang tidak ingin masuk Perguruan Tinggi Negeri
Oposisi ini dibagi menjadi tiga, yaitu oposisi parallel, oposisi kontradiktoris, dan eksklusif. Kenapa disebut oposisi parallel, karena proposisi yang satu sejajar dan mengandaikan adanya opossi yang lain. Sedang oposisi kontradiktofis, karena antara proposisi yang satu dengan yang lain saling bertentangan penuh dan dinamakan oposisi eksklusif karena antara dua proposisi yang bertentangan itu saling menyisihkan.
a.       Oposisi Paralel : merupakan hubungan antara dua pernyataan particular dengan dua term yang sama tapi berbeda daam kualitasnya. Dalam pertentangan dua pernyataan particular ini, obyek dari kedua pernyataan itu adalah satu himpunan yang dibagi dua kelompok, yang satu dengan predikat positif (afirmatif) dan yang lain dengan predikat negative. Oleh karena itu pernyataan yang satu mengandalkan adanya pernyataan yang lain.[10]
Hukumnya : kebenaran bagi yang satu berarti kebenaran bagi yang lain, demikian juga kesalahan bagi yang satu berarti kesalahan yang lain.
Example :
-          Ada sebagian pejabat pemerintah yang korupsi
-          Ada sebagian pejabat pemerintah yang tidak korupsi
b.      Oposisi kontradiktoris, yaitu merupakan pertentangan antara dua pernyataan kategoris dengan term yang sama. Namun berbeda kuantitas dan kualitasnya. Oposisi kontradiksi disini sama juga dengan oposisi kontradiktoris dan dibahas dalam oposisi sederhana . hukumnya pun sama.
Hukumnya : kebenaran bagi yang satu berarti kesalahan bagi yang lain.
Demikian sebaliknya, kesalahan bagi yang satu berarti kebenaran bagi yang lain.

Example :
-          Semua Bangsa Indonesia berketuhana YME
-          Ada Bangsa Indonesia yang tidak berketuhanan YME
c.       Oposisi eksklusif : merupakan pertentangan antara dua pernyatan universal kategoris ang berbeda kualitas, atas pertentangan dua pernyataan yang berkualitas sama tapi bebeda kuantitas.
Dalam pertentangan-pertentangan pernyataan di atas antara yang satu dengan yang lain saling menyisihkan. Dalam arti tidak mungkin kduanya benar dan kemungkinan ke-3 jika keduanya salah.
Hukumnya : kebenaran bagi yang satu berarti kesalahan bagi yang lain. Namun kedua-duanya dapat juga salah.[11]
Example :
-          Semua jaksa adalah sarjana hokum
-          Sebagian jaksa adalah sarjana hokum
Bentuk penalaran lain yang ada hubungannya denga oposisi kompleks ialah negasi, kontradiksi, dan penyimpulan implikasi. Negasi kontradisi merupakan kelanjutan pertentangan berbentuk kontradiksi yang diingkari, sedangkan penyimplan implikasi merupakan hubungan antara keseluruhan dan bagian yang tidak bertenangan.
a.       Negasi kontradiksi, dua pernyataan yang kontradiksi jika salah satu diingkari akan mewujudkan suatu persamaan arti. Negasi kontradisi dapat juga dinyatakan sebagai bentuk penatanan obverse, yakni penyimpulan langsung dengan jalan menegasikan suatu pernyataan yang berbeda kualitasnya.
Example :
-          “Setiap warga Negara mempunyai kedudukan sama dalam bidang hukumdan pemerintahan.”
Yang sama artinya dengan “tidak ada satupun warganegara yang tidak mendapat kedudukan sama dalam bidang hokum dan pemerintah.”
Dalam contoh diatas kata “tidak ada satupun” berarti “semua”
b.      Penyimpulan implikasi, jika suatu keseluruhan mempunyai sifat tertentu maka bagian dari keseluruhan itu juga mempunyai sifat tersebutdan jika mengingkari maka bagiannyapun mengingkari.
Example :
-          Jika “semua peserta ujian logika dapat nilai baik “maka”, sebagian dari peserta ujian logika dapat nilai baik.”
-          Perlu diperhatikan, penyimpulan ini bukan untuk dipetentangkan sebagai mana oposisi eksklusif tetapi bagian dari simpulan keseluruhan.[12]











IV.             KESIMPULAN
Oposisi dalam logika diartikan dengan pertentangan antara dua pernyataan atas dasar pengolahan term yang sama. Pertentanga disini diartikan juga dengan hubungan logis, yaitu hubungan yang di dalamnya terkandung adanya suatu penilaian benar aau salah terhadap dua pernyataan yang diperbandingkan. Oposisi dibedakan dua macam, yaitu : oposisi satu term (oposisi sederhana), dan oposisi dua term (oposisi kompleks).
Dalam oposisi sederhana dibedakan menjadi empat macam, yaitu : oposisi kontraris, oposisi sub kontraris, oposisi kontradiktoris, dan oposisi subalternasi. Oposisi kompleks dibagi menjadi tiga, yaitu oposisi parallel, oposisi kontradiktoris, dan eksklusif. Bentuk penalaran lain yang ada hubungannya denga oposisi kompleks ialah negasi, kontradiksi, dan penyimpulan implikasi.

V.                PENUTUP
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua. Dalam pembuatan makalah pasti ada kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan makalah selanjutnya.











DAFTAR PUSTAKA

Sommer M. Logika. 1986. Bandung: Alumni
Mundiri H. Logika. 2009. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Ms Bakry Noor. Logika Praktis. 1986. Yogyakarta: Liberty.
http://id.wikipedia.org/wiki/Logika



[1]http://id.wikipedia.org/wiki/Logika
[2] Noor Ms Bakry. Logika Praktis. 1986. Yogyakarta: Liberty.  Hal : 64
[3] M. Sommer. Logika. 1986. Bandung: Alumni. Hal : 39
[4] Opcit. Noor Ms Bakry. Hal : 66
[5] Ibid 66-67
[6] M. Sommer. Logika. 1986. Bandung: Alumni. Hal: 40
[7] Mundiri. Logika. 2009. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal: 75
[8] Noor Ms Bakry. Logika Praktis. 1986. Yogyakarta: Liberty. Hal: 68-70
[9] Ibid. hal: 74
[10] Ibid. hal: 75
[11] Ibid. hal: 77-78
[12] Ibid. hal: 79-80

1 komentar: